Header Ads

Teror maut di Barcelona mengakibatkan 13 Orang Tewas, Dunia Kembali Berduka





EdViral - Teror maut kembali terjadi di Spanyol. Media Spanyol melaporkan setidaknya 13 orang tewas dan puluhan orang luka-luka pada serangan teror di kota Barcelona, Spanyol, pada Kamis (17/8/2017).

Peristiwa tragis ini terjadi pada petang hari waktu setempat, pukul 17.00. saat masyarakat tengah berjalan kaki menikmati petang di kawasan Las Ramblas, jantung kota Barcelona.

Sebuah mobil boks berwarna putih yang melaju kencang pada kecepatan sekitar 80 km per jam, tiba-tiba menerobos kawasan khusus pejalan kaki itu -- sebut seorang saksi dikutip CNN.

Laporan media lainnya menyebutkan boks tersebut melaju zigzag dengan kecepatan tinggi menyusuri jalan Las Ramblas yang terkenal, sebuah magnet bagi wisatawan.

Seorang saksi yang melihat langsung insiden ini, ia langsung beranggapan sebagai serangan teroris atau sejenisnya. 

"Saya mendengar jeritan dan sedikit benturan dan kemudian saya melihat kerumunan orang berpisah dan van ini meluncur kencang di tengah Ramblas dan saya langsung tahu bahwa itu adalah serangan teroris atau semacamnya," kata saksi mata Tom Gueller.

"Mobil itu sama sekali tidak melambat, hanya berjalan lurus di tengah kerumunan orang di tengah Ramblas," tambahnya.

Suasana seketika menjadi kacau balau. Panik, sebagian orang berlari menepi ke teras toko untuk menyelamatkan diri dan menyaksikan aksi mobil tersebut yang menabrak kerumunan orang.  

Mobil itu berhenti setelah mencapai jarak sekitar 500 meter.

Saksi lain bernama Ali Shirzainia yang saat itu sedang bersepeda, juga menuturkan, "Saya melihat orang terlempar ke udara dan sebagian lain berlari ke pertokoan di sisi jalan. Tak lama kemudian banyak ambulans dan kendaraan darurat tiba."

Las Ramblas merupakan salah satu pusat wisata yang populer dan selalu ramai di musim panas. Kawasan yang indah untuk pejalan kaki ini, dipenuhi dengan pepohonan, kafe, bar, artis jalanan, dan hiburan di dekat Placa de Catalunya.

Namun petang itu, tempat indah nan ramai ini berubah menjadi kesedihan, penuh darah dan tubuh korban bergelimpangan, baik meninggal maupun yang terluka. Sungguh menjadi suasana yang menyedihkan.


Polisi Langsung Bertindak

Para pelaku sempat berhasil kabur, namun Polisi dengan senjata lengkap, termasuk helikopter, langsung bertindak melakukan pemburuan di seluruh kota. 

Kepolisian Catalunya pada jumpa pers malam hari, mengatakan telah menangkap dua pelaku terduga teror. Disebutkan salah seorang berasal dari Maroko dan seorang lagi dari Melilla, Spanyol.

Namun keduanya bukanlah pengemudi mobil boks yang melaju dan menabrak para korban. 

Sang pengemudinya diduga seorang kelahiran Maroko yang masih berusia 18 tahun dan tinggal di Ripoll. Pengemudi ini bernama Moussa Oukabir, yang kini menjadi buronan polisi.

Moussa ternyata mencuri kartu identitas sang kakak, Driss Oukabir, 28, untuk menyewa mobil van tersebut. 

Hal ini diketahui setelah Driss, sebelumnya menyerahkan diri kepada polisi karena identitasnya tersebar dan diduga sebagai penyewa mobil boks maut itu. 

Sebagaimana ditulis oleh The Guardian, Driss sempat ditahan di Ripoll, sebuah kota sekitar 60 mil utara Barcelona.


Serangan Kedua digagalkan Polisi

New York Times melaporkan, beberapa jam setelah serangan teror maut, polisi menemukan mobil kedua yang menyasar publik di tepi pantai Cambrils, kira-kira sekitar 112 km dari Barcelona. 

Lima orang tersangka yang menggunakan mobil Audi A3 pun tewas, akibat terjadi adu senjata dengan pihak polisi.

Dalam peristiwa adu tembak itu, enam orang pejalan kaki dan seorang petugas polisi mengalami luka. Polisi juga menangkap seorang tersangka di Ripoll, Girona.

Fitzroy Davis, seorang turis asal Inggris, yang salah seorang rekannya terluka akibat insiden tersebut, menceritakan kronologisnya Kepada BBC (h/t The Guardian). Dikatakan saat itu ia sedang bersantai di bar namun tiba-tiba semua orang berlari.

Ia melihat seseorang berlari memutar dan kembali ke lokasi. Ketika mobil polisi tiba, orang itu sempat berhenti dan Polisi memberi perintah, tapi ia tetap bergerak dan akhirnya polisi menembaknya.

Setelah ditembaki, orang itu bangun lagi dan menghampiri polisi sambil mengejek. "Polisi kemudian menembaknya lagi. Selesai. Ia ambruk," ujarnya.

Sementara menurut pernyataan sayap media ISIS, Amaq, pelaku adalah "prajurit Islamic State." Namun ISIS belum mengeluarkan pernyataan secara eksplisit bahwa mereka adalah dalang serangan tersebut.

Dunia Turut Berduka 

insiden ini merupakan peristiwa teror maut terburuk di Spanyol setelah ledakan bom di ibukota Madrid pada 2004 yang menewaskan 191 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang.

Mariano Rajoy, Perdana Menteri Spanyol, menjelaskan bahwa insiden maut terbaru ini adalah "teror jihad". Namun pemerintah belum mengetahui motif di balik serangan teror ini.

Teror maut terbaru di Spanyol ini menambah daftar panjang teror di Eropa dalam dua tahun terakhir. Dalam 2 tahun belakangan, total ada 15 insiden teror berdarah, termasuk yang terbesar adalah di Paris (Prancis, 2015) yang menewaskan 130 orang.

Kejadian menyedihkan ini, membuat dunia simpati dan berduka. Seluruh Eropa menyatakan simpati dan turut mengecam serangan teror tersebut. Di Paris, Menara Eifel mematikan lampunya, turut berduka dan menghormati para korban.

Di New York, AS, World Trade Center mengubah konfigurasi warna lampunya senada dengan bendera Spanyol, untuk menghormati korban.

Tidak kalah simpati, Pemerintah Indonesia juga mengecam aksi teror tersebut. Di laman Kementerian Luar Negeri, pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam. (sumber: beritatagar.id)

Sungguh menyedihkan ya... Aksi teroris ini perlu ditentang, dikecam, dan dihentikan, sebab selain merusak, membunuh, juga menimbulkan kebencian dan dendam tiada henti...

Semoga keluarga yang ditinggalkan, dihiburkan dan diberi kekuatan dari Tuhan.


Baca Juga




No comments

Powered by Blogger.