Header Ads

Beredar Video Seorang Guru PlayGroup Menarik Dengan Kasar dan Menghentak Seorang Murid, Sungguh Miris ...



Seorang Guru Playgroup Berlaku Kasar Pada Muridnya/ youtube


EdViral - Kekerasan dalam lingkungan pendidikan kembali terjadi, kali ini menyasar kepada anak yang masih berusia balita atau duduk di bangku playgroup. Perbuatan tidak terpuji ini menjadi viral belakangan ini.

Rekaman video kekerasan terhadap seorang bocah TK Playgroup yang diambil dari kamera pengawas closed circuit televison atau CCTV langsung menjadi viral setelah tersebar pesan di Whatsapp dan media sosial pada Jumat (29/9).

Video tersebut memperlihatkan seorang guru TK Kidea Podomoro Preschool and Kindergarten Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, memperlakukan seorang murid playgroup dengan kasar.

Video berdurasi 38 detik itu mengisahkan bocah perempuan yang dianiaya gurunya. Dalam Video, terlihat guru tersebut di sebuah ruangan kelas, dengan sengaja menarik dengan kasar dan menghentak seorang murid perempuan ke lantai. Video tersebut memperlihatkan rasa ketakutan murid hingga menangis.

Lihat: Pernyataan RS Mitra Keluarga Dibantah

Tak hanya itu, rekaman itu juga menunjukkan raut wajah sang guru yang sangat marah. Sedangkan seorang guru lainnya yang berada di ruangan yang sama nampak sibuk mengerjakan tugasnya, sepertinya ia tidak memperhatikan tindakan kasar rekannya tersebut. Guru berkacamata tersebut dengan kasar menyuruh murid itu agar duduk bersama murid-murid lain.

Berikut broadcast via aplikasi whatsapp yang beredar di masyarakat.
Izin sharing guys...anak tmn saya
hati2 dengan guru preschool-kindergarden yang bernama christin f. tobing, she treats the student brutally.

ini terjadi di kidea preschool apartemen medit 1, tempat anak gw sekolah. temen anak gw diseret kasar oleh ybs bahkan ada yg dipukul dengan penghapus.



Reaksi Kepala Sekolah

Seperti yang diberitakan kriminologi.id, Kepala Sekolah Kidea Podomoro Preschool and Kindergarten, Margareta K membenarkan kejadian yang terekam dalam video tersebut.

Menurut Margareta, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 22 September 2017, di salah satu ruang kelas sekolah.

"Benar telah terjadi tindakan seperti yang terlihat dalam video yang viral di media sosial," ujar Margareta saat dihubungi kriminologi.id, Jumat, 29 September 2017.

Margareta juga mengatakan bahwa pihaknya juga telah memberikan sanksi tegas berupa pemecatan terhadap guru yang terekam dalam CCTV itu yang telah melakukan tidakan kasar terhadap salah seorang murid.

"Kami sudah melakukan pemecatan terhadap yang bersangkutan," kata Margareta.

Margareta juga mengakui jika pihak sekolah yang memberikan rekaman video tersebut ke orang tua murid karena prinsip keterbukaan.

Ia juga menambahkan bahwa orang tua tidak memperpanjang masalah dan mengapresiasi sikap tegas kami pada oknum guru tersebut.

Tanggapan Dinas Pendidikan DKI Jakarta

Menanggapi peristiwa ini, Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui video tersebut. Karena itu, ia akan menindaklanjuti video yang beredar di masyarakat itu.

"Yang jelas kalau terbukti tentunya akan mendapat sanksi. Sikap seperti itu tidak pantas untuk seorang guru. Apalagi anak-anak Balita," kata Susi saat dihubungi wartakota.tribunnews.com, Kamis (28/9).

Dia mengakui bahwa untuk sekolah swasta dia tidak bisa terlalu mengintervensi, namun akan menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang ada. Dia mengatakan akan menyuruh pihak sekolah untuk mencopot guru tersebut.

"Untuk memberi sanksi ya harus diselidiki dulu, apalagi ini kan sekolah swasta, kami tidak ada kewenangan untuk mencopot guru tersebut, tapi kami akan menindak lanjuti sesuai ketentuan yang berlaku," ungkap dia.

Dia menyebut telah menginstruksikan Kabid Persekolahan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengecek kebenaran video tersebut. "Kita akan minta Bidang persekolahan untuk memanggil kepseknya. Hasilnya nanti kita kabar kabari," ungkapnya.

"Tapi kalau untuk mencegah supaya guru yang bersangkutan tidak diterima sekolah manapun juga bukan kewenangan Disdik," pungkasnya.

(Sumber Berita: kriminologi.idwartakota.tribunnews.com)

Sebagai penyelenggara pendidikan, peristiwa seperti ini harus diperhatikan sedemikian rupa, agar tidak terjadi lagi kekerasan seperti ini. Sebab selain menimbulkan trauma bagi anak, juga merusak moral anak. Tidak hanya prestasi ijazah, attitude guru juga harus diperhatikan. Juga harus disertai pengawasan ketat dan bimbingan bagi para pengajar agar dapat mengajar dengan baik, kontrol emosi, dan sebagai pembentuk karakter anak, bukan perusak.

Selain itu, orang tua juga harus bisa mengikuti perkembangan anak, mengontrol, mengawasi, dan terus memantau, tidak hanya di sekolah, juga di rumah, dan di lingkungan pergaulan anak itu sendiri.

Baca Juga




No comments

Powered by Blogger.