Header Ads

Video Viral Pelaku Pembubaran Sekolah Minggu Membawa Gergaji dan Kapak, Teriak Ahok Bangsat





EdViral - Sebuah video yang mempertontonkan aksi beringas seorang pria yang bersikap intoleran dengan melakukan pembubaran sekolah minggu, menjadi viral.

Pria tersebut membubarkan secara paksa Kebaktian Sabtu Ceria Anak Sekolah Minggu di Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Sidang Daniel (relokasi Pulo Mas), di Rusun Pulo Gebang Jakarta Timur yang terjadi pada Sabtu sore, (23/9/2017).

Parahnya, pria itu di tangannya sembari menenteng gergaji dan kampak, juga marah-marah sehingga anak-anak menangis dan menjerit ketakutan. Orang tua anak-anak yang ada di situ berusaha untuk menenangkan pria tersebut dan memperingatinya agar menghentikan aksi yang tidak sopan itu, karena ada banyak anak-anak kecil di tempat itu.

Pria berkaos lengan hitam itu menyebut bahwa dirinya adalah koordinator rusun dan mengaku sangat terganggu. Sebutnya, ia sangat keberatan jika diadakan ibadah di tempat itu.

Lihat: Habib Rizieq Bersuara Selama 14 Menit, Rupanya Tetap Memantau

"Ibu ini dari dulu sudah rusun, bukan tempat kebaktian.Gara-gara ibu-ibu semua datang ke sini, tempat ini dipakai untuk kebaktian," ungkapnya. "Setelah ibu datang ke sini itu semua menjadi kacau!" lanjut pria tersebut. Sejumlah kata-kata kasar pun keluar tidak henti dari mulutnya.

Anehnya lagi, pria yang terus berteriak itu bahkan menyinggung-nyinggung soal Ahok yang kini telah masuk penjara. Pria itu malah memaki-maki mantan Gubernur DKI Jakarta itu.




Video berdurasi pendek ini menjadi viral setelah diunggah di media sosial. Akun twitter @ustadzthink mengunggah video dengan berkomentar miris. "Ini sakit! Orang sedang kebaktian di Rusun Pulogebang di usir oleh Pria Membawa Kampak dan Gergaji. cc: @HumasMetroJaya," tulis akun @ustadzthink, Sabtu 23 September 2017.

Kontan video ini langsung menuai banyak kecaman. "Orang ini ngancam bawa gergaji ama kapak, lokasi Rusun PuloGebang jakarta Timur. Tangkap ini orang @DivHumasPolri," tulis akun @hansjedi671.

Ngeri banget kapaknya. Jangankan anak-anak, saya aja ketakutan melihat videonya. Pliss pak polisi tangkap orang ini," tulis akun @wati_hestia.

Setelah video ini menjadi viral, pria itu pun membuat surat permintaan maaf.


Dikutip dari netralnews.com Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Freddy Soenyoto menyatakan, mengecam keras tindakan oknum yang membawa kapak dan gergaji yang telah membubarkan kegiatan Ibadah Kebaktian Sabtu Ceria Anak Sekolah Minggu tersebut.

Menurutnya, tindakan tersebut menimbulkan trauma, khususnya bagi anak-anak kristen yang adalah generasi muda bangsa Indonesia.

"Kami menyampaikan keprihatian yang mendalam kepada Jemaat Daniel GKPM Rusun Pulo Gebang 4 dan menyerukan kepada seluruh umat kristiani untuk bersikap tenang dan menahan diri serta tidak melakukan hal hal yang tidak perlu melainkan mensikapi peristiwa di atas secara arif dan tetap mengedepankan kasih Kristus," kata Freddy, seperti dalam laporan tertulis yang redaksi netralnews.com terima, Minggu (24/9/2017).

Freddy juga menyerukan kepada semua pihak untuk mengedepankan kesatuan dan persatuan dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yg diduga dapat memancing di air keruh, sehingga menimbulkan situasi dan keadaan yang tidak kondusif bagi terselenggaranya kehidupan, ketertiban dan tegaknya NKRI, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 1945.

"Kami juga mendesak pemerintah dan Polda Metro Jaya untuk menindak tegas oknum pelaku pembubaran Kebaktian di atas dan memproses pelaku guna proses penegakan hukum," tukas Freddy.


Lihat: Lihat Mobil Anies Menyerobot Antrean, Emak-Emak Langsung Ngomel

Rupanya aksi pembubaran kebaktian seperti ini tidak hanya menyasar kepada orang dewasa, melainkan juga kepada anak-anak. Pelanggaran HAM di dalam hal beribadah pun dilakukan terhadap anak usia dini.

Tentu perbuatan ini tidak bisa dibenarkan sebab menimbulkan trauma anak. Kemarahannya yang diperlihatkan serta menenteng gergaji dan kampak, menimbulkan trauma anak yang dapat mempengaruhi karakter dan tindakannya.

Semoga aksi anarkis dan intoleran seperti ini tidak terjadi lagi, dan Bangsa kita mengedepankan toleransi, HAM, dan kesatuan Bangsa.... Jayalah negeriku...

(sumber: infoteratas.com)


No comments

Powered by Blogger.